Pages

Jumat, 27 Desember 2013

IDENTIFIKASI ALKOHOL DAN FENOL

I.TUJUAN
1.       Mempelajari sifat-sifat kimia alcohol dan fenol
2.       Mempelajari tes untuk membedakan alcohol  alifatik dan alcohol aromatic

II.LATAR BELAKANG
  Alkohol rendah ( jumlah atom karbonnya kurang dari empat) dibuat secara besa-besaran. Alkohol jenis ini digunakan sebagai bahan baku untuk bahan kimia lain yang berharga selain digunakan seperti apa adanya.
Alkohol digolongkan ke dalam alkohol primer (1°), sekunder (2°), atau tersier (3°), penggolongan didasarkan pada derajat substitusi dari atom karbon yang langsung mengikat gugus hidroksil. bergantung apakah satu,, dua, atau  tiga gugus organic yang berhubungan dengan atom karbon pembawa hidroksil. (-OH).
`             Alkohol Primer : R-CH2-OH
  Alkohol Sekunder : R-CH-R’                        
                                                     OH
Alkohol tersier :                R’
                                                 R-C-OH
                  R”
Fenol meskipun memiliki persamaan dengan alcohol, namun  secara kimiawi kedduanya berbeda. Larutan pekat dari senyawa fenol sangat toksik dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Sifat  kimia yang berbeda dari ketiga jenis alcohol  dan fenol dapat digunakan sebagai alat identifikasi. Berbagai jenis tes atau uji sederhana yang dapat dilakukan, diantaranya tes Lucas, Oksidasi dengan kalium dikromat (K2Cr2O7), Tes Iodoform, Keasaman fenol dan Tes ferri klorida (FeCl3)

III.PROSEDUR KERJA
A.     Alat yang digunakan :
1.      Tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Kaca arloji
4.      Gelas piala
5.      Gelas ukur
B.     Bahan yang digunakan diantaranya :
1.      Etanol
2.      Isopropanol
3.      Fenol
4.      K2Cr2O7
5.      FeCl3
6.      H2SO4 pekat
7.      1-Propanol
8.      I2 dalam KI
9.      Asam Salisilat

C.     Cara Kerja
a.   Tes kromat
1.      Disiapkan 1 erlenmeyer kecil yang bersih dan kering
2.     Masukkan 3 ml K2Cr2O7 5%
3.      tambahkan 1 ml H2SO4 pekat, bila terbentuk endapa. Aduk, hingga endapan larut
4.   Campuran didinginkan dengan merendam Erlenmeyer dalam beaker berisi air
5.   Setelah didinginkan, ditambah dengan 2 ml etanol (isopropanol)
Ingat! Perubahan dari Jingga  – hijau menunjukkan tes positif.
Amati Bau  dan bandingkan dengan alcohol yang digunakan.

b. Tes Iodoform
1.      Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, Dan sudah berisi masingmasing tabung untuk 10 tetes propanol, Etanol dan butanol.
2.      Kedalam masing-masing tabung reaksi diisikan tetes demi tetes NaOH 6 dengan pengocokan  (25 tetes).
3.      Ditempatkan keempat tabung reaksi diatas waterbath (60oC) dan tambahkan tetes demi tetes reagen Iodine dengan pengocokan sampai larutan berwarna coklat (± 30 tetes)
4.      Ditambahkan lagi NaOH 6 N ke dalam masing-masing tabung reaksi sampai larutan menjadi tidak berwarna dan diatas waterbath selama 5 menit.
5.      Diambil tiga tabung reaks tersebut, biarkan dingin dan perhatikan adanya endapan kuning terang.
6.      Dicatat semua pengamatan pada lembar kerja.

c. Tes Ferri Klorida
1.      Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai dengan nama sampel uji(etanol, fenol, asam salisilat) .
2.      Kedalam masing-masing tabung reaksi diisikan dengan 20 tetes (2 ml) sampel uji dan tambahkan 2 tetes larutan ferri klorida,
3.      Dicatat perubahan warna dari tiap larutan.
Ingat! Pembentukan warna ungu mengidentifikasi adanya senyawa Fenol.

d. Keasaman Fenol dan EtOH
Fenol dan EtOH masing - masing diuji pH dengan pH indicator.

e. Kelarutan Fenol
 1. Disiapkan 2 tabung reaksi masing-masing berisi 2 butir fenol .
 2. Ditambahkan 5 ml H2O untuk tabung reaksi 1, dan 5 ml NaOH pada tabung reaksi kedua.
 3. Masing-masing dikocok, dan amati kecepatan Kristal yang larut.

IV. HASIL PENGAMATAN
a.       Tes Kromat

Alkhol/Fenol
Reagen Kromat
Sebelum pemanasan
Sesudah pemanasan
Etanol
Orange
Hijau
b.      Tes Iodoform

No.
Alkhol/Fenol
Reagen Iodoform
Warna
Sebelum pemanasan
Sesudah pemanasan
1.
Metanol
Tetap
bening
2.
Etanol
↓ Putih
≠ Mengendap
putih
3.
Propanol-2
↓ Kuning
Tetap
kuning



c.       Tes Ferri Klorida
No.
Alkohol/Fenol
Reagen Feri Klorida
Ket.
1.
Asam Salisilat
Warna kuning
Beberapa menit warna hilang
2.
Etanol
 Larutan berwarna kuning
3.
Fenol
↓ ungu


d.      Keasaman fenol
no
Uji ph
Nilai ph
1
fenol
5
2
etanol
6

e.       Kelarutan fenol
No
Reagen
Waktu kelarutan
1
2 butir fenol + 5 ml H2O
1 menit 45detik
2
2 butir fenol + 5 ml NaOH
1 menit 15detik

V. PEMBAHASAN
   Perlakuan pertama pada tes kromat yaitu menggunakana K2Cr2Ountuk membedakan alkohol primer, sekundar dengan alkohol tersier. Alkohol primer dan sekunder bereaksi positif dengan K2Cr2Oyaitu terjadi reaksi oksidasi dimana alkohol primer di oksidasi menjadi aldehid dan alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Sedangakan alkohol tersier tidak dapat bereaksi dengan K2Cr2Okarena alkohol tersier tidak dapat dioksidasi..Selanjutnya campuran di tambahkan larutan KMnO4 maka terjadi reaksi larutan tersebut berubah warna menjadi merah muda dan agak bening.Sedangkan pada penambahan larutan H2SO4 di tambah KMnO4 warna merah muda pada larutan tersebut menjadi hilang. Berarti jelas bahwasanya alcohol primer apabila di oksidasi dengan oksidator kuat maka ia akan berubah menjadi aldehid.

Pada uji iodoform positif untuk alkohol primer dan alkohol sekunder sedangkan negatif untuk alkohol tersier.Pada uji iodoform dihasilkan endapan kuning terang, sedangkan pada uji atau tes FeCl3 positif untuk senyawa fenol, membentuk kompleks berwarna ungu dan negatif untuk senyawa alkohol.
Lalu pada percobaan reaksi alcohol dengan FeCl3 dengan penambahan fenol maka didapatkan hasil, fenol berubah warna dari kekuningan menjadi kehitaman. Hal ini di karenakan senyawa aromatic itu dapat bereaksi dengan larutan FeCl3, atau larutan sekunder bereaksi dengan FeCl3. Sedangkan reaksi alcohol yang terjadi antara FeCl3 degan 2-propanol larutan tidak terjadi perubahan warna apapun karena senyawa alifatis tdak bereaksi dengan FeCl3, hal ini di karenakan alcohol tersier tidak dapat di oksidasi dengan larutan apapun.
Pada uji kelarutan senyawa alkohol dan fenol larut dalam air, hal ini disebabkan karna adanya gugus polar yang terkandung pada kedua senyawa tersebut yaitu gugus OH.Gugus OH bersifat polar karena membentuk ikatan dengan air, sehingga dapat bercampur.Jadi bercampurnya zat tersebut tidak dipengaruhi oleh reaksi kimia.
   Pada penentuan keasaman didapatkan ph untuk fenol 5 dan etanol 6.

VI. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan maka dapat di simpulkan :
  Alkohol primer bisa dioksidasi baik menjadi aldehid maupun asam karboksilat tergantung pada kondisi-kondisi reaksi.  Alkohol sekunder bila dioksidasi dengan oksidator lemah maka menjadi keton. Alcohol tersier merupakan alcohol yang tidak dapat di oksidasi dengan oksidator apapun
Dari sifat kimia alkohol dan fenol dapat dibedakan dengan penambahan atau tes Kromat,dan sifat asam dari fenol lebih dari alkohol.Yang termasuk alkohol primer yaitu metanol dan etanol.yang termasuk alkohol sekunder yaitu propanol-2,sedangkan yang termasuk alkohol tersier yaitu t-butanol.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About