Pages

Kamis, 26 Desember 2013

Percobaan 9
SINTESIS ASPIRIN

      I. Tujuan Percobaan
       1.      Membuat aspirin dalam skala labor
       2.      Memahami dan mempelajari reaksi yang terjadi
       3.      Menghitung presentase aspirin yang dihasilkan

       II.  Latar belakang
            Aspirin dapat disintesis dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat dengan dibantu dengan asam sulfat pekat. Aspirin memilik keguanaan untuk meringankan rasa saki, terutama sakit kepala, sakit gigi dan nyerti otot serta menurunkan demam. Aspirin yang sekarang sedang dikembangkan ini memiliki efek antikoagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dengan waktu lama untuk mencegah serangan jantung.
           Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan salisilat ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat (memiliki gugus COOH) dan asam salisilat (memiliki gugus OH). Asam salisilat dicampur dengan asam asetat anhidrat, menyebabkan reaksi menghasilkan aspirin dan asam asetat, yang merupakan produk sampingan. Sejumlah kecil asam sulfat umumnya digunakan sebagai katalis.

III. Alat dan Bahan
    Alat yang digunakan adalah labu bulat, pipet tetes, gelas piala, batang pengaduk, gelas ukur, cawan kristalisasi, spatula, pipet ukur, termometer, corong dan penangas air.
    Sedangkan bahan yang digunakan adalah asam salisilat, asam asetat, H2SO4 dan etanol.

IV. Cara Kerja
    Asam salisilat sebanyak 5 gram dan 5 ml asam asetat (ρ = 1,05 g/mL) dimasukan ke dalam labu bulat, kemudian ditambahkan 3 tetes H2SO4 pekat. Kemudian labu digoyang agar terjadi pencampuran yang baik. Setelah itu, panaskan di atas penangas air pada suhu 50 – 60 C selama 15 menit disertai pengadukan. Lalu campuran dibiarkan dingin, kemudian ditambahkan 37,5 mL aquadest lalu diaduk. Campuran disaring, kristal yang terbentuk direkristalisasi dengan etanol panas. Kemudian larutan dituang ke dalam 15 mL aquadest hangat. Setelah terbentuk kristal berupa jarum – jarum halus, lalu larutan disaring. Kemudian kristal yang telah kering ditimbang dan ditentukan titik lelehnya. Titik leleh aspirin murni 136 -137 C.

V. Hasil dan Pembahasan.

Hasill Percobaan Sintesis Aspirin


Pembahasan
            Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melakukan sintesis aspirin dari asam salisilat dan anhidrat asetat dengan metode asetilasi. Aspirin merupakan turunan dari asetil salisilat yang sangat berkhasiat, diantaranya berfungsi sebagai analgetik, antiseptic, penghambat pembentukan hormon, agen peuretik, agen untuk mengatasi sindrom batter. Aspirin dapat dihasilkan dengan menggunakan reaksi esterifikasi dengan metode asetilasi. Pembuatan aspirin dimulai dari menimbang asam salisilat sebanyak 5 gram, kemudian memasukkan asam salisilat 5 gram tersebut ke dalam labu bulat ; menambahkan 5 ml asam asetat glasial sambil dibilas ; menambahkan juga H2SO4 pekat sebanyak 5 tetes ke dalam erlenmeyer 125 ml yang telah diisi asam salisilat 5 gram, setelah itu erlenmeyer dipanaskan di atas penangas air selama 15 menit, lalu diangkat dan menambahkan 37,5 ml aquadest ; menunggu selama 3 menit sambil direndam ke dalam air es, setelah itu dilakukan rekristalisasi ; membilas dengan 5 ml etanol ; menaruh hasil kristal ke dalam cawan porselin, sebelumnya cawan porselin ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat kosong cawan porselin tersebut, lalu mengeringkan hasil kristal dengan memasukkan cawan porselin ke dalam oven 100oC, tunggu hingga hasil kristal mongering ; menimbang hasil pengeringan kristal aspirin tersebut dengan timbangan elektrik untuk mengetahui hasil persen berat dari sintersis aspirin.
           Sintetis aspirin termasuk reaksi esterifikasi. Asam salisilat dicampur dengan anhidrin asetat, menyebabkan reaksi kimia yang mengubah grup alkanol asam salisilat menjadi grup asetil (R-OH→R-OCOCH3). Proses ini menghasilkan aspirin dan asam asetat, yang merupakan aspirin sampingan.  Sejumlah kecil asam sulfat umumnya digunakan sebagai katalis. Asam sulfat berfungsi sebagai donor proton sehingga ikatan rangkap pada anhidrin asetat lebih mudah terbuka lalu bergabung dengan asam salisilat yang kehilangan hidrogennya. Setelah proses pengikatan selesai, ion SO42- kembali mengikat proton H+ yang berlebih. Pada percobaan kali ini didapatkan aspirin seberat 8,4682 gram.

VI. Kesimpulan
1.    Aspirin merupakan turunan dari asetil salisilat.
2.    Dari percobaan aspirin yang didapat sebesar 8,4682 gram.
3.    Sintetis aspirin termasuk reaksi esterifikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About